OKI I STARINTI.COM – Embung Konservasi Kayuagung yang dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran yang tidak sedikit, kini menjadi sorotan publik karena kondisinya yang memprihatinkan. Proyek yang diharapkan menjadi solusi konservasi air dan ruang publik ini, kini berubah wajah menjadi area terbengkalai dan tak terurus.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa seluruh lampu jalan yang dahulu terpasang rapi kini raib tanpa jejak, diduga digondol maling. Rumput liar tumbuh tinggi menutupi area pedestrian dan bantaran embung, sementara saluran irigasi utama penuh dengan semak dan lumpur. Kondisi ini menunjukkan tanda-tanda nyata bahwa tidak ada pemeliharaan sejak proyek ini selesai dibangun.
Warga sekitar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Embung Konservasi Kayuagung. “Kalau hanya bisa bangun tapi tidak bisa rawat, itu bukan prestasi. Itu pemborosan,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (24/4/2025).
Mereka menyebutkan bahwa embung yang dulunya ramai dikunjungi warga kini sepi dan terkesan angker di malam hari karena tidak ada lagi penerangan. “Lampu semuanya hilang, tempat duduk untuk ber rekreasi pun ditutupi ilalang. Ini bukan fasilitas umum lagi, ini jadi ladang semak,” ucapnya.
Kondisi Embung Konservasi Kayuagung ini menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan Pemerintah Kabupaten OKI dalam merawat fasilitas publik yang sudah dibangun dengan dana besar. Proyek yang seharusnya memberi manfaat jangka panjang kini justru dinilai menambah daftar aset mangkrak di wilayah Kayuagung.
Banyak warga menilai bahwa embung ini adalah contoh nyata kegagalan pemerintah dalam menjaga hasil pembangunan. “Kalau sudah tidak bisa dipelihara, untuk apa dibangun besar-besaran? Ini jadi contoh buruk. Harusnya ini jadi bahan evaluasi,” pungkas salah satu warga.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten OKI, H Agustam, SE, M.Si menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi bangunan embung di Kayuagung yang terbengkalai. “Kita sangat prihatin dengan kondisi bangunan embung yang terbengkalai. Ini menunjukkan kurangnya perawatan dan pengelolaan yang baik,” ujarnya.
H Agustam meminta pemerintah kabupaten OKI untuk segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi bangunan embung tersebut. “Kita berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki dan menghidupkan kembali bangunan embung ini, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia juga meminta agar pemerintah kabupaten OKI melakukan evaluasi terhadap pengelolaan proyek-proyek publik di Kabupaten OKI. “Kita perlu melakukan evaluasi terhadap pengelolaan proyek-proyek publik di Kabupaten OKI, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan,” pungkas H Agustam.(DONI)