OKI I STARINTI.COM – Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan sosial dari pemerintah seperti PKH mengeluh dan merasa tidak ikhlas karena setiap kali pencairan bantuan sosial mereka diduga dipinta uang hingga Rp 200 ribu per KPM.
Kejadian ini terjadi di Desa Pengaraian, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) belum lama ini.
Menurut keterangan dari salah satu warga Desa Pengaraian, yang merupakan KPM dirinya memberi uang sebesar Rp 200 setiap kali pencairan.”Kalau dari hati saya jujur tidak ikhlas, tapi karena ada ancaman kalau tidak ngasih nama kami di coret dari penerima bantuan dengan berat hati saya beri. “akunya lirih, Kamis (13/11/25).
Warga dusun 1 Desa Pangaraian ini menuturkan untuk pencarian pertama dirinya mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu. “Saat itu saya dipinta uang oleh tiga orang wanita yang mengaku asisten pendamping Ibuk Nora. Saya kasih Rp 25 ribu namun uang tersebut dilemparkannya ke saya mereka tidak mau karena jumlahnya sedikit, mereka mau minta Rp 200 ribu, akhirnya saya kasih karena kalau tidak nama saya dicoret dari penerima.”jelasnya.
Dana tersebut kata warga ini, dari pengakuan asisten pendamping untuk pendamping.”Katanya untuk Ibu Nora.”ungkapnya.
Untuk pencairan kedua, sambung dia, cair lagi bantuan sebesar Rp 900 ribu.”Dipinta lagi Rp 200 ribu.”ucapnya.
Tidak hanya dirinya, semua KPM lain juga dipinta uang bagi yang mencairkan bantuan.”Padahal kami sebagai warga miskin sangat butuh uang itu untuk kebutuhan anak sekolah, tapi justru masih dipotong.”keluhnya.
Kepala Desa Pengaraian, Husnul Khotimah, membenarkan ada beberapa warganya datang ke rumah mengadu terkait bantuan mereka dipotong.”Ya benar ada beberapa KPM datang ke saya mereka mengadu bahwa bantuan PKH mereka dipotong untuk ngasih pendamping katanya.”ujar Kades.
Menurut Kades sebagai pemerintah desa setempat seharusnya masyarakat yang menerima bantuan tidak usah lagi dipinta setor uang.”Kasihan lah mereka kan dapat bantuan karena ekonomi susah. Justru malah dipotong.”ungkap Kades.
Menurut Kades pihaknya akan menyampaikan hal ini dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten OKI dan juga pihak kecamatan.
“Nanti akan kita sampaikan ke Dinas Sosial, semoga hal ini tidak terulang lagi.”harap Kades.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, Dwi Muzawal, S.Sos tak merespon saat ingin dikonfirmasi terkait hal ini melalui sambungan telepon, kandati seluler yang bersangkutan Dwi tak kunjung mengangkat.
Ditemui ke Dinas Sosial, Dwi Muzawal tak ada di tempat.”Bapak lagi keluar.”kata salah satu staf.(ANDI)







